Mitos dan Fakta tentang Jerawat Bernanah

Cara menghilangkan jerawat nanah dalam semalam adalah dengan menggunakan pasta gigi. Pernahkah Anda mendengarnya? Atau justru pernah mempraktikkannya?

Itulah salah satu mitos tentang jerawat bernanah yang masih saja beredar di masyarakat. Namanya saja mitos, tidak bisa dipercayai begitu saja bukan?

Demikian halnya dengan PAFI yang selalu mengedepankan pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, pembahasan seputar jerawat bernanah akan diulas dalam uraian singkat berikut ini.

Mitos dan Fakta: Mana yang Benar?

Mitos dan Fakta tentang Jerawat Bernanah

Masyarakat Indonesia tersebar di banyak pulau dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masih ada mitos seputar berbagai topik yang merebak, termasuk jerawat.

Terlebih jerawat adalah kondisi yang jamak dialami oleh banyak orang. Lantas, apa saja mitos yang beredar seputar jerawat?

Hanya Terjadi Saat Remaja

Inilah mitos yang paling lazim diamini oleh masyarakat. Usia remaja adalah fase perubahan hormon pada tubuh yang dapat memicu tumbuhnya jerawat nanah di hidung.

Faktanya, jerawat dapat menghampiri siapa saja, tidak hanya kalangan remaja. Bahkan lansia pun dapat memiliki jerawat apabila terdapat faktor risikonya.

Boleh Dipecahkan

Jerawat yang dipecahkan akan lebih cepat pulih daripada didiamkan begitu saja. Inilah mitos salah kaprah yang sayangnya masih dianut hingga saat ini.

Faktanya, memecahkan jerawat hanya akan memperparah peradangan dan berpotensi menjadi bopeng atau bekas jerawat.

Dengan demikian, cara pemulihan yang tepat adalah dengan membersihkan wajah 2x sehari. Kemudian ikuti dengan mengoleskan krim anti jerawat atau menggunakan acne patch.

Disebabkan oleh Kacang dan Lemak

Banyak yang mengira kalau penyebab jerawat bernanah adalah konsumsi kacang dan makanan berlemak. Padahal sesungguhnya bukan, ya!

Jerawat adalah suatu kondisi ketika folikel rambut tersumbat. Apakah kacang dan makanan berlemak penyebabnya?

Faktanya, jerawat dapat terjadi akibat berbagai faktor risiko. Yakni tidak rutin membersihkan wajah, tingkat stres tinggi, sarung bantal kotor, suhu udara, bahkan hingga kesehatan mental.

Dengan demikian, jerawat tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja melainkan gabungan dari beberapa faktor sekaligus. Setiap orang tentu berbeda, ada jerawat yang disebabkan oleh dua faktor, tetapi ada juga yang disebabkan oleh tiga faktor.

Sering Cuci Muka Mempercepat Pemulihan Jerawat

Memang benar bahwasanya cuci muka adalah hal dasar yang wajib dilakukan sebagai cara mengatasi jerawat bernanah. Tetapi tidak perlu terlalu sering, ya!

Faktanya, cuci muka yang terlalu berlebihan akan mengurangi bahkan menghilangkan kelembaban alami di kulit. Bukannya hilang, jerawat justru akan semakin parah karena produksi sebum yang berlebihan.

Pencegahan Jerawat

Setelah mengetahui fakta-fakta dari mitos yang beredar, berikut ini adalah dua tips dasar untuk mencegah jerawat:

Rutin Membersihkan Wajah

Ingatlah selalu bahwa salah satu kunci untuk memperoleh wajah yang sehat adalah dengan rutin mencucinya. Tidak perlu terlalu sering, cukup 2x saja dalam sehari. Pastikan menggunakan sabun yang memang khusus untuk wajah.

Kelola Gaya Hidup

Agar Anda tidak perlu memperoleh krim jerawat yang diformulasikan oleh anggota PAFI, maka jagalah gaya hidup dengan baik.

Hal ini mencakup konsumsi makanan bergizi, waktu tidur yang cukup, dan tentu saja pengelolaan stres yang baik.

Kini Anda sudah dapat membedakan antara mitos dan fakta seputar jerawat kecil putih bernanah. Mulai dari penyebab hingga cara pengobatan yang tepat sudah Anda peroleh. Jangan sampai tertukar, ya!

Posting Komentar untuk "Mitos dan Fakta tentang Jerawat Bernanah"